Kedudukan Ilmu Tentang Asmaul Husna dan Sifat-sifatnya
01.29.00
“Barang siapa yang Alloh kehendaki kebaikan atasnya, maka dia akan memberikan kefahaman kepadanya dalam masalah agama.” (muttafaqun ‘alaih)
Memepelajari ilmu tentang asmaul husna merupakan usaha termulia yang dilakukan oleh setiap jiwa dan merupakan sebaik-baiknya apa yang diraih oleh orang-orang yang memilki kecerdasan akal dan petunjuk. Bahkan ini merupakan puncak yang diperebutkan oleh manusia dan akhir yang diperlombakan. Ia merupakan fondasi jalan menuju Allah dan jalan masuk yang lurus dalam meraih kecintaan dan keridhaan-Nya serta jalan bagi setiap orang yang dicintai dan dipilih Alloh Ta’ala.
Sebagaiman bangunan memiliki pondasi maka pondasi agama ini adalah iman kepada Alloh dan kepada nama-nama dan sifat-sifatNya, jika pondasi ini kuat maka ia akan dapat memikul bangunan diatasnya dengan kuat dan kokoh serta selamat dari guncangan dan kerobohan.
Ibnul Qoyyim berkata : “Barang siapa yang menghendaki bangunan yang tinggi, maka diharuskan baginya untuk menguatkan fondasi dan benar-benar memperhatikannya. Karena ketinggian bangunan tergantung pada kokoh dan kuatnya fondasi. Amal dan derajat adalah bangunan sedang fondasinya adalah iman. Apabila fondasinya kkuat maka ia dapat memikul bangunan dan meninggikannya. Apabila roboh dari sebagian bangunan itu maka akan mudah untuk memperbaikinya dan jika fondasinya tidak kuat maka tidak akan bisa tinggi bangunannya dan tidak akan kokoh dan jika roboh sebagian dari fondasi maka akan roboh bangunannya atau setidaknya retak-retak dan sebainya. Maka sebagai muslim yang bijak memiliki target yang prioritas yaitu dengan menguatkan fondasi terlebih dahulu. Sedangkan orang jahil ia akan meninggikan bangunan tanpa fondasi, maka yang terjadi adalah tidak lama banguna itu akan roboh. Alloh berfirman :
أَفَمَنۡ أَسَّسَ بُنۡيَٰنَهُۥ عَلَىٰ تَقۡوَىٰ مِنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٍ خَيۡرٌ أَم مَّنۡ أَسَّسَ بُنۡيَٰنَهُۥ عَلَىٰ شَفَا جُرُفٍ هَارٖ فَٱنۡهَارَ بِهِۦ فِي نَارِ جَهَنَّمَۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
"Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (At-Taubah : 109)
Pondasi bagi bangunan amal laksana kekuatan tubuh bagi tubuh manusia. Jika kuat maka ia dapat membawa badan dengan baik dan mampu menolak segala penyakit. Namun jika lemah maka lemah pula dalam membawa tubuh dan mudah terserang penyakit.
Fondasi dalam hal ini ada dua pertama mengenal Allah, perintah nama serta sifat-Nya dengan baik. Kedua tunduk dan patuh kepada perintah Allah dan Rasuln-Nya. Inilah sekuat-kuatnya pondasi yang mesti dibangun oleh seorang hamba.”
Diantara contoh Mulianya Kedudukan Asmaul Husna bisa dilihat dari penjelasan makna AL-Ghoniy Disini dan Juga penjelasan Makna Al-Kariim bisa dilihat DisiniOleh karena itu banyak sekali dalil didalam Al-Qur’an yang menguatkan fondasi ini. Bahkan hampir semua ayat tidak lepas dari penyebutan nama Allah dan sifatnya. Semua ini menunjukan dengan jelas tentang pentingnya ilmu yang berkaitan dengan nama dan sifat Allah serta kebutuhan yang mendesak untuk mengenalnya.
Berikut ini beberapa contoh Ayat Al Qur’an yang mengandung penyebutan Nama Alloh :
1. Surat At-thalaq : 12
ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ مِثۡلَهُنَّۖ يَتَنَزَّلُ ٱلۡأَمۡرُ بَيۡنَهُنَّ لِتَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدۡ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عِلۡمَۢا
"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuat."
2. Surat Adz-Dzariyat : 56
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
3. Surat Al-Baqarah : 231
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ ٢٣١
Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
4. Surat Al Maidah : 98
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ وَأَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
5. Surat Al Anfal : 40
وَإِن تَوَلَّوۡاْ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَوۡلَىٰكُمۡۚ نِعۡمَ ٱلۡمَوۡلَىٰ وَنِعۡمَ ٱلنَّصِيرُ
"Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong."
6. Surat Muhammad : 19
فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مُتَقَلَّبَكُمۡ وَمَثۡوَىٰكُمۡ
"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah."
Dan ayat-ayat yang semisal ini kurang lebih berjumlah 30 ayat dalam Al Qur’an. dan ayat-ayat yang berkaitan dengan nama Alloh sangat banyak jumahnya dalam Al-Qur’an yang tidak bisa dibandingkan dengan yang lainnya.
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata : Didalam Al-Qur’an penyebutan tentang nama, sifat dan perbuatan Alloh lebih banyak dari pada penyebutan tentang makanan, minuman, pernikahan disurga. Ayat-ayat yang berkaitan dengan nama dan sifat Allah jauh lebih mulia daripada ayat yang berkaitan dengan hari kiamat.
Muqaddimah Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-'Abbad al-Badr dalam kitabnya Fiqh Al-Asmaul Al-Husna